Tillandsia Caput Medusae

- Nama botani: Tillandsia Caput-Medusae
- Nama keluarga: Bromeliaceae
- Batang: 8-10 inci
- Suhu: 18 ° C ~ 30 ° C.
- Yang lain: Cahaya, lembab, bebas beku, toleran terhadap kekeringan.
Ringkasan
Deskripsi produk
Medusa's Green Gripe: Taming the Airborne Sirene
Tillandsia Caput Medusae: Profil Pabrik Udara Kepala Medusa
Tillandsia Caput Medusae, juga dikenal sebagai kepala Medusa, berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko, termasuk daerah seperti Meksiko, Honduras, Guatemala, dan El Salvador. Epifit ini umumnya ditemukan di bioma tropis kering musiman, dengan kisaran ketinggian dari permukaan laut hingga 2400 meter.
Dalam hal karakteristik morfologis, Tillandsia Caput Medusae Terkenal dengan penampilannya yang unik, dengan daun panjang dan ramping yang melengkung dan memutar, menyerupai ular, itulah sebabnya dinamai berdasarkan Medusa mitos dari mitologi Yunani. Daunnya biasanya berwarna abu-abu dan disusun dalam pola roset, mencapai panjang hingga 25 sentimeter. Tinggi tanaman umumnya berkisar antara 15 hingga 40 sentimeter. Bunganya tubular dan biru-merah, biasanya mekar di awal musim panas.

Tillandsia Caput Medusae
Di luar karakteristik daun dan perbungaannya, fitur lain dari Tillandsia Caput Medusae termasuk fakta bahwa akarnya hanya digunakan untuk keterikatan pada pohon atau benda lain, tanpa perlu tanah. Tanaman ini menyerap air dan nutrisi dari udara melalui sisik (trikoma) pada daunnya, bukan melalui akarnya. Selain itu, tanaman ini memiliki hubungan simbiotik dengan semut di alam liar, dengan semut bersarang di pangkal batang yang meningkat, dan tanaman yang menyediakan tempat berlindung sebagai imbalan, serta menerima pupuk alami dan kontrol hama dari semut.
Domain agung Medusa's Head: Air Plant Empire
Hangat seperti musim semi
Tillandsia Caput Medusae lebih suka lingkungan yang hangat, dengan kisaran suhu yang ideal antara 15-27 derajat Celcius (60-80 derajat Fahrenheit). Jaga suhu tidak lebih rendah dari 15 derajat Celcius untuk menghindari fluktuasi suhu ekstrem dan memastikan tanaman senyaman hari musim semi.
Iklim mikro lembab
Tanaman udara ini menyukai kelembaban tinggi dan disarankan untuk disingkirkan setidaknya sekali atau dua kali seminggu untuk meningkatkan kelembaban. Iklim mikro yang lembab dapat disimulasikan dengan meletakkannya di jendela di kamar mandi atau dapur, atau dengan menggunakan nampan dengan air dan kerikil untuk mempertahankannya.
Cerah tapi lembut
Tillandsia Caput Medusae membutuhkan cahaya yang terang dan tidak langsung untuk mencegah daun terbakar dari sinar matahari langsung. Sekitar 12 jam cahaya tidak langsung sangat ideal, dengan pagi yang lembut atau cahaya sore menjadi pilihan terbaik.
Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk kesehatan Tillandsia Caput Medusae, membantu mencegah penumpukan kelembaban berlebih dan mengurangi risiko busuk dan penyakit jamur. Pastikan tanaman ditempatkan di area yang berventilasi baik atau memberikan angin sepoi-sepoi dari jendela yang terbuka atau kipas pada pengaturan rendah.
Tidak ada tanah yang dibutuhkan
Sebagai epifit, Tillandsia caput Medusae tidak memerlukan tanah dan dapat menyerap air dan nutrisi yang diperlukan dari udara. Jika memilih untuk menanam di tanah, gunakan media yang kaya nutrisi.
Kabut sedang
Tanaman udara ini menyerap air melalui daunnya dan harus disiram secara moderat untuk mencegah busuk. Kabut sekali atau dua kali seminggu, sesuaikan frekuensi berdasarkan kelembaban ambient untuk menjaga tanaman tetap lembab.
Penyerapan alami
Meskipun Tillandsia Caput Medusae dapat tumbuh tanpa pupuk, menerapkan pupuk cair encer sekali atau dua kali sebulan selama musim tanam (musim semi dan musim panas) dapat meningkatkan pertumbuhan yang lebih baik.
Saat merawat Tillandsia Caput Medusae, aspek yang paling kritis adalah memastikannya menerima jumlah cahaya tidak langsung yang tepat, mempertahankan tingkat kelembaban dan suhu yang optimal, dan memberikan sirkulasi udara yang baik. Penting juga untuk menyirami tanaman secara moderat untuk mencegah saturasi berlebih dan busuk akar, karena tidak memerlukan tanah dan menyerap nutrisi dan kelembaban langsung dari udara. Selain itu, menerapkan pupuk secukupnya selama musim tanam penting untuk mendukung pertumbuhannya tanpa menyebabkan kerusakan.